RANCANG BANGUN PEMBANGKIT TEGANGAN TINGGI DC SEBAGAI PERALATAN PENGUJIAN TAHANAN ISOLASI PADA KABEL TEGANGAN RENDAH
Keywords:
Kabel, Pengujian Tegangan Tinggi, Secondary winding villard cascade, Tahanan IsolasiAbstract
Kehidupan sekitar kita tidak terlepas dari kebutuhan listrik, listrik dapat digunakan sebagai penerangan (lampu) dan sumber listrik lainnya. Seiring berjalannya waktu kebutuhan listrik juga semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi. Namun, kebutuhan listrik yang sangat banyak ini tidak sejalan dengan perawatan maupun pembaruan dari komponen komponen instalasi listrik. Dari data statistik kebakaran yang ada di wilayah Jakarta Tahun 2019 (Januari – Oktober) jumlah kebakaran terbanyak disebabkan oleh konsleting listrik yaitu sebesar 74%. Maka dari itu pengujian tahanan isolasi kabel berbasis injek tegangan tinggi DC untuk mengetahui kelayakan dari sebuah isolasi pada kabel. Pada penelitian ini dibuat rancang bangun pembangkitan tegangan tinggi DC sebagai peralatan injek tegangan pada kabel. Modul pembangkit tegangan mampu membangkitkan tegangan hingga 1000V lebih dengan rata rata error sebesar 22%. Untuk sensor yang digunakan yaitu menggunakan AMC 1200 dan 1100, hasil kalibrasi sensor tegangan 1 dan 2 mendapatkan nilai error sebesar 2,65% dan 1,37 %, namun pada sensor arus didapat error cukup besar senilai 8,91% akibat dari buruknya nilai sensitifitas sensor arus, nilai tahanan isolasi yang terbaca memiliki perbedaan yang cukup jauh dibanding menggunakan insulation tester, namun dalam kondisi kabel normal nilai pembacaan pada insulation meter maupun alat yang dibuat sudah sesuai dan memenuhi standart minimal tahanan isolasi.
References
W. B. Pramono, D. E. Saputro, dan H. S. Utama (2016). Rancang Bangun Pembangkit Tegangan Tinggi Dc 15 Kv Dengan Metode Cockroft-Walton. hal. 179–187.
Y. Abraham (2017). Pengujian Tegangan Tembus Pada Kabel Tegangan Rendah.
B. Cakra, F. Teknik, dan D. Elektro (2009). Analisis Degradasi Tahanan Isolasi Pvc Pada Kabel Dengan Tegangan Pengenal 300 / 500 Volt. Universitas Indonesia.
Agustini Rodiah Machdi (2016). Analisa Kelayakan Sistem Instalasi Listrik Melalui Pengujian Nilai Tahanan Isolasi dan Tahanan Bumi. J. Teknol., vol. 1, no. 27, hal. 1–8.
A. Makkulau, N. Pasra, dan R. R. Siswanto (2018). Pengujian Tahanan Isolasi Dan Rasio Pada Trafo Ps T15 Pt Indonesia Power Up Mrica. vol. 10, no. 1, hal. 21.
A. Mulia (2018). Pengujian Tahanan Isolasi Kabel Tegangan Rendah Berdasarkan Spln 42-2:1992 Dan Sni 04-6629:2011. Fak. Tek. Univ. Negeri Jakarta.
G. Firmansyah dan T. Haryono (2014). Karakteristik Berbagai Jenis Bahan Isolasi Kabel Instalasi Tegangan Rendah. J. Penelit. Tek. Elektro Dan Teknol. Inf., vol. 1, no. 3, hal. 1–3.
T. Pardede dan F. Murdiya (2017). Studi Karakteristik Tegangan Tembus DC Polaritas Positif Pada Gas Nitrogen ( N2 ). Jom FTEKNIK, vol. 4, no. 1, hal. 1–9.
A. Rasyid dan F. Murdiya (2017). Karakteristik Tegangan Tembus Ac Pada Material Isolasi Padat Campuran Resin Dengan Alumina (Al2o3). J. Chem. Inf. Model., vol. 4, no. 2, hal. 1–6.
O. S. Warjono, A. Wisaksono, A. Misbahur, D. Amalia, dan M. H. Mubarok (2017). Alat Ukur Elektronik Pemakaian Air. vol. 13, no. 2, hal. 86–89.
SPLN 42-2 (1992). Kabel Berisolasi dan Berselubung PVC Tegangan Pengenal 300/500 Volt (NYM). no. 135, hal. 2.
W. J. Nugroho (2015). Desain Peralatan Penguji Isolasi Belitan Motor Induksi Menggunakan Gelombang Surja Dan Metode Error Area Ratio. Fak. Tek. Ind. ITS.