RUMAH SASANDO SEBAGAI SENTRA PRODUKSI DAN PELATIHAN DESA OEBELO-NTT

Abstract

Alat musik sasando merupakan alat musik khas NTT yang unik. Bahan baku yang digunakan sebagian besar merupakan bahan baku lokal khas NTT, yaitu daun lontar, kayu jati, bambu dan senar. Alat musik Sasando ini hanya dijual di lokasi sentra pembuatannya sehingga mengundang banyak wisatawan lokal maupun asing datang berkunjung langsung di tempat produksi. Menghadapi masa pandemi Covid-19, usaha industri yang merupakan salah satu dari banyak UMKM di wilayah Kabupaten Kupang ini tetap survive karena didukung dengan alat produksi yang memadai dan media pemasaran berbasis Web. Namun kendala lain yang dihadapi mitra adalah penataan layout Rumah Produksi tidak berbasis standar Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dan tidak sesuai dengan alur proses produksi untuk peningkatan kapasitas produksi. Metode yang digunakan yaitu: Introduksi IPTEK, Partisipatori, dan Peer Assisted Learning (PAL). Hasil atau luaran sesuai target program ini yaitu tersedia Rumah Sasando sebagai; 1) sentra produksi Sasando dan produk berbasis anyaman daun lontar dengan penataan layout berbasis K3. 2) Sentra pelatihan alat musik tradisional Sasando dan produk anyaman daun lontar.