PENGGUNAAN RADAR REFLECTOR BERBASIS BUDAYA LOKAL PADA KAPAL IKAN TRADISIONAL
Keywords:
Radar Reflector, Kecelakaan Kapal, Kapal IkanAbstract
Potensi kecelakaan kapal berupa tubrukan antara kapal Niaga dengan kapal ikan tradisional masih relatif tinggi di perairan Indonesia. Beberapa kasus menunjukkan tertabraknya kapal ikan tradisional oleh kapal Niaga disebabkan karena tidak terdeteksinya kapal ikan oleh kapal besar khususnya pada malam hari atau pada saat kondisi cuaca berkabut. Hal ini pada prinsipnya dapat diatasi dengan pemasangan Radar Reflector pada kapal ikan sehingga keberadaan kapal ikan dapat terdeteksi pada layar radar kapal besar. Kemungkinan penggunaan radar reflector pada kapal ikan tradisional di Indonesia dikaji dengan memperhatikan aspek teknis dan aspek social dari sisi penerimaan masyarakat nelayan. Design radar reflector disesuaikan dengan ornamentasi yang dijumpai pada kapal ikan tradisional untuk memperbesar tingkat penerimaan masyarakat nelayan. Sedangkan aspek teknis ditinjau dari rekomendasi yang disampaikan FAO dan IMO terkait radar reflector pada kapal ikan. FGD dengan nelayan menunjukkan ketertarikan nelayan menggunakan radar reflector yang memiliki design serupa dengan hiasan yang dijumpai pada kapal nelayan setempat. Design alternative radar reflector memiliki volume maximum 0,045 m3 dengan berat maximum 2,52 kg, sesuai dengan rekomendasi International Maritime Organization (IMO)
References
Grahadyarini, B.L. (2015). Memandirikan Nelayan. Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), diunduh 1 Juni 2020 pada: http://www.kiara.or.id/memandirikan-nelayan/.
Suwardjo, D., Haluan, J., Jaya, I., & Poernomo, S.a.H. (2010). Keselamatan kapal penangkap ikan, Tinjauan dari aspek regulasi nasional dan internasional. Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan, Vol.1(1), pp. 1-13.
Birmingham, R.W., & Wibawa, P.A. (2018). The role of aesthetics in engineering design – insights gained from cross-cultural research into traditional fishing vessels in indonesia. Marine Design XIII, Volume 1: Proceedings of the 13th International Marine Design Conference (IMDC 2018), June 10-14, Finland.
Rivai, M., & Surya. (2019). Perahu hancur ditabrak kapal besar, di Perairan Masalembu, 12 nelayan sempat tenggelam. Diunduh pada 1 Juni 2020 pada TribunNews.com. https://www.tribunnews.com/regional/2019/11/24/perahu-hancur-ditabrak-kapal-besar-di-perairan-masalembu-12-nelayan-sempat-tenggelam?page=2
Wibawa, P.A., & Birmingham, R.W. (2018a). Improving safety working environment on indonesian fishing fleet: a case study on local fishing communities in east java. The 1st Maritime Safety International Confrence. Bali, IEEE, Indonesia.
Wibawa, P.A., & Birmingham, R.W. (2018). Fiberglass reinforced plastic as construction material for Indonesian fishing vessels – challenges and future potential development. MATEC Web of Conferences 204, International Mechanical and Industrial Engineering Conference 2018. Malang, Indonesia.
Wibawa, P.A. (2016). Sustainable Fishing Vessel Development by Prioritising Stakeholders Engagement in Indonesian Small-Scale Fisheries. Disertasi. Newcastle University, United Kingdom.
Wibawa, P.A., & Birmingham, R.W. (2014). Wood vs. FRP, sustainable material for Indonesian fishing vessels based on fishers’ perspective. The 9th International Conference on Marine Technology 2014. 24th – 26th October 2014. Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Surabaya, Indonesia.