OPTIMASI BENTUK LAMBUNG KAPAL CEPAT PENUMPANG SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KONEKTIVITAS DAERAH TERTINGGAL DI INDONESIA TIMUR

Abstract

Dalam upaya menuntaskan permasalahan daerah tertinggal, pemerintah Kabupaten Mimika sedang melakukan pembangunan di daerahnya. Salah satu cara yang ditempuh adalah pengalokasian dana untuk pembangunan kapal cepat penumpang sebagai moda konektivitas antar wilayah. Kapal cepat berkapasitas 22 penumpang ini memiliki panjang 12 m; lebar 2,90 m; tinggi 1,20 m dan sarat 0,60 m. Persyaratan spesifikasi performa kapal berupa kecepatan sebesar 20 knot dan kriteria stabilitas harus terpenuhi dengan ketersediaan daya mesin induk 400 HP. Optimasi bentuk lambung dilakukan melalui variasi sudut deadrise, diantaranya sudut 14^o, 17 ^o, 20 ^o dan 23^o . Dari analisis numerik dengan menggunakan piranti lunak Maxsurf Resistance, diperoleh kecepatan tertinggi tercapai oleh variasi desain V-23 sebesar 21.25 knot. Pada variasi desain yang sama, melalui penggunaan Maxsurf Stability, memberikan hasil stabilitas terbaik dengan prosentase margin tertinggi untuk 5 (lima) kriteria stabilitas menurut IMO-HSC yaitu sebesar 116,2%, 77,18%, 53%, 136,27% dan 549,33%. Bentuk lambung kapal cepat penumpang dengan sudut deadrise sebesar 23^o merupakan desain lambung yang paling optimal untuk diterapkan pada perairan Mimika.

Kata kunci: Kabupaten Mimika, kapal cepat penumpang, kecepatan, stabilitas, sudut deadrise