MONITORING DAN KONTROL KADAR CO2 DALAM RUANGAN BERBASIS SISTEM PENCIUMAN ELEKTRONIK
Keywords:
udara, ruangan, penciuman_elektronikAbstract
Polusi udara dan banyaknya aktifitas manusia dalam waktu yang lama menyebabkan meningkatnya kadar CO2 dalam ruang tersebut. Jika kadar CO2 melebihi ambang batas 600 ppm diudara, mengakibatkan terganggunya kenyamanan dan kesehatan pengguna walaupun batas maksimal adalah 5000 ppm. Secara umum pengguna tidak menyadari adanya peningkatan kadar CO2 diruangan tempatnya beraktifitas. Untuk itu diperlukan suatu alat yang mampu mendeteksi dan mengontrol kadar CO2 yang ada dalam ruangan agar selalu berada pada kategori sehat walaupun banyak pengguna beraktifitas dalam waktu yang lama. Sistem ini bekerja menggunakan sensor gas yang sensitif terhadap perubahan gas CO2 diudara dan diintegrasikan dengan modul Field Programmable Gate Array (FPGA) myRIO dari National Instrument. Tahapan penelitian dilakukan dengan melakukan uji respons sensor, uji responsibility sensor dan uji respon aktivasi pembersih udara dalam ruangan ketika kadar CO2 meningkat dan jumlah pengguna ruang bertambah. Berdasarkan hasil uji coba dan analisa didapatkan hasil respons sensor menanggapi perubahan kadar gas CO2 diudara dalam waktu 6 detik. Penyimpangan rata-rata sensor ketika dilakukan pengujian sebanyak 30 kali adalah 16,56 ppm. Sistem mampu membersihkan udara sesuai ambang batas kadar CO2 yang ditentukan dalam waktu 16,8 menit. Peningkatan kadar CO2 untuk ruang dengan pendingin udara lebih rendah dibanding ruangan tanpa pendingin udara.
References
Agusta Kurniawan. ( 2017). Pengukuran Parameter Kualitas Udara (CO, NO2 , SO2 , O3 Dan PM 10) Di Bukit Kototabang Berbasis ISPU. Jurnal Teknosain UGM, 7 (1), 1-13. https://doi.org/10.22146/teknosains.34658.
Andrizal, &Rivanol.C, &Ade Irma. S. (2018). Embedded System Using Field Programmable Gate Array (FPGA) myRIO and LabVIEW Programming to Obtain Data Patern Emissionof Car Engine Combustion Categories'', JOIV, 2(2), 56-62.
Basaria Talarosha. (2018). Jendela dan Dampaknya terhadap Konsentrasi CO2 di dalam Ruang Kelas, Kajian Literatur Window and Its Impact on the CO2 Concentration in the Classroom, A Literature Review. Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia.13, 46-53.
Baskara, Soca & Lelono, Danang & Widodo, Triyogatama. (2016). Pengembangan Hidung Elektronik untuk Klasifikasi Mutu Minyak Goreng dengan Metode Principal Component Analysis. IJEIS (Indonesian Journal of Electronics and Instrumentation Systems). 6. 221. 10.22146/ijeis.15347.
Devi Anggar O,&Corie Indria P. (2015). Kualitas Fisik Dan Kimia Udara, Karakteristik Pekerja, Serta Keluhan Pernapasan Pada Pekerja Percetakan Di Surabaya. Jurnal Kesehatan Lingkungan.8 (2), 195-205.
Evert N, &David P, & Janny O. W. (2014). Rancang Bangun Alat Pengukur Gas Berbahaya CO Dan CO2 di Lingkungan Industri. E-Journal Teknik Elektro dan Komputer, 3(4), 65-72.
Masribut, &Samuel Clinton. (2016). Analisis Prosedur Pelaksanaan Pada Pekerjaan Di Ruang Terbatas (Confined Spaces) Pada Perbaikan Tangki Cpo Di Pt. Tunggal Perkasa Plantations Air Molek. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKES Al- Insyirah Pekanbaru, 5(2), 41-49.
Nini Firmawati, &Kuwat Triyana, 2016. Kelayakan Teknologi Electronic Nose Untuk Mendeteksi Urin Yang Mengandung Metadon Dengan Menggunakan Principal Component Analysis (PCA). Jurnal Ilmu Fisika (JIF), Vol 8 No 1, pp 45-51. https://doi.org/10.25077/jif.8.1.45-51.2016.
Prasetyawan, I., Maslukah, L., &Rifai, A. (2017). Pengukuran Sistem Karbon Dioksida (Co2) Sebagai Data Dasar Penentuan Fluks Karbon Di Perairan Jepara. Buletin Oseanografi Marina, 6(1), 9-16.
Rupisianing C, &Cahyatri. M.J. (2013). Hubungan Kualitas Udara Dalam Ruang Dengan Keluhan Penghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 7(1), 21-25.