KECEPATAN ALIRAN DEBRIS AKIBAT RUNTUHNYA BENDUNGAN ALAM
Keywords:
Bendungan Alam, Longsoran, Debris, Debit, Kecepatan Aliran.Abstract
Terbentuknya Bendungan Alam di sungai Way Ela akibat longsoran gunung Ulakhatu, Desa Negeri lima, Kecamatan Leihitu, Pulau Ambon yang terjadi pada tanggal 13 Juli 2012. Potensi longsoran terjadi akibat curah hujan tinggi dengan periode ulang Q100, volume sebesar 448.85 m3/hr. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kecepatan aliran debris pada saat runtuhnya Bendungan Alam. Perhitungan kecepatan menunjukan pada elevasi 215,66 m.dpl, dengan kemiringan lereng (i) 0,005 %, lebar rata-rata sungai Way Ela 79,97 m, kekasaran butiran menurut Manning 0,004 µm, diperoleh kecepatan aliran debris sebesar 10.98 m/dt dan jarak dari titik longsoran ke muara adalah 2,5 Km, waktu kedatangan aliran debris sampai ke pemukiman 3,8 menit.
References
Chow, V. T. Open-Channnel Hidraulics. Tokyo: Kogakusha Company & McGraw•Hill Book Company. (1959)
Eilrtsen, R.S, dan Hansen L. (2007). Morphology of River Bed Scours on Delta Plain Revealed by Interferonic Sonar. Geomorphology, Vol: 94, hal: 58- 68.
Highland and Johnson. (2004), Landslides Types and Proceses, Jurnal
Haryono Kusumosubroto. (2012), Aliran Debris dan Lahar Pembentukan, Pengaliran, Pengendapan, dan Pengendalianya, Edisi Pertama, Graha Illmu
Maricar F, Hashimoto H, Ikematsu S, Miyoshi T. (2011), Effect Of Two Succesive Check Dams On Debris Flow Desposition
Mizuyama Takahisa. (2008), Structural response to debris flow disaster, Kyoto University, Journal
Rustan Acep. (2011), Pemodelan aliran debris untuk analisa potensi longsoran, studi : Pengunungan Fiswhak, California, Institut Teknologi Bandung, Jurnal
Takahashi. (2007), Debris flow test equipment in Japan from publication: Analysis of Erosion in Debris Flow, Jurnal
Varnes, D.J, (1978). Slope Movement Types and Processes. In : Landslides : Analysis and Control Trasnportation Reasearch Board, 176 PP
Victor Miguel Ponce. (1989). Engineering Hydrology: Principles and Practices