ANALISIS KINERJA RANTAI PASOK DAN NILAI TAMBAH AGROINDUSTRI MINYAK KELAPA DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN
Keywords:
kinerja rantai pasok, nilai tambah, metode hayami, SCOR, agroindustri minyak kelapaAbstract
Tujuan dari tulisan ini adalah melakukan analisis nilai tambah dan pengukuran kinerja rantai pasok agroindustri minyak kelapa di Kabupaten padang pariaman. Penelitian diawali dengan menggambarkan kharakteristik sistem aktual rantai pasok agroindustri minyak kelapa. Tahap kedua melakukan perhitungan nilai tambah agroindustri minyak kelapa dengan metode hayami. Tahap ketiga melakukan pengukuran kinerja rantai pasok agroindustri minyak kelapa dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR). Hasil pengolahan metode hayami menjelaskan bahwa industri memperoleh nilai tambah Rp.408.000.000 dengan rasio nilai tambah terhadap nilai produk adalah 35.87 persen. Sedangkan penilaian kinerja rantai pasok menghasilkan nilai Persentase Pesanan dikirim penuh 72%, Pengiriman terhadap tanggal komitmen dengan pelanggan 65%, keakuratan dokumen 45%, Kondisi sempurna 82%, waktu siklus pengadaan 45%, Waktu siklus buat 67,9%, Waktu siklus kirim 80%.
References
DAFTAR PUSTAKA
Hosen, N. (2009). Profil Usahatani Kelapa di Sumatera Barat. Jurnal Teknologi Pertanian, 5, 15-23.
BPS Provinsi Sumatera Barat. 2020. Sumatera Barat dalam angka. Tersedia pada: http://www.bps.go.id
Dinas Pertanian Kabupaten Padang Pariaman. 2020. Tabel Luas Area produktivitas, produksi tanaman kelapa di Kabupaten Padang Pariaman. Tersedia pada: http://distankp.padangpariamankab.go.id
Anifriza. (2016). Strategi Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri kelapa dalam Pengembangan Wilayah di Kabupaten padang Pariaman, (Thesis, IPB, 2016)
LKPD Kab. Padang Pariaman. 2019. Rencana Pembangunan jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Padang Pariaman 2010-2025. Tersedia pada: LKPD Kabupaten Padang Pariaman Tahun Anggaran 2019 Provinsi SUMATERA BARAT
Damanik, S. (2007). Strategi Pengembangan Agribisnis Kelapa (cocos nucifera) untuk Meningkatkan Pendapatan Petani di Kabupaten Indragiri Hilir, Riau. Jurnal Perspektif, 6, 94-104.
Chopra, S. & Meindl, P., Supply Chain management: Strategy, Planning, and Operation. Prentice Hall, New Jersey, USA, 2001.
Paul, J. (2014). Panduan Penerapan Transformasi Rantai Suplai dengan Model SCOR 15 Tahun Aplikasi praktis Lintas Industri. PPM Manajemen ISBN 979-442-394-7, cetakan ke-1.
Vereecke, A. & Muylle, S. (2006). Performance Improvement Through Supply Chain Collaboration in Europe, International Journal of Operations & Production Management, 26, 1176-1198.
Simchi-Levi, D., Kaminsky, P. & Simchi-Levi, E. (2000). Designing and Managing the Supply Chain: Concept, Strategies, and Case Studies. McGraw-Hill Higher Education, Singapore.
Bowersox, DJ and Closs, D.J. (2001). Logistical Management: The Integrated Supply Chain Process.McGraw-Hill Press, New York, USA.
Indrajit, E.R. dan Djokopranoto, R.. (2002). Business Process Reengineering. Grasindo Press, Jakarta.
Rinaldi, H., Siregar, A., (2008). Analisis Nilai Tambah Agroindustri Kelapa Studi Kasus: Agroindustri Kelapa di Kabupaten Ciamis. Proceeding of Joint Seminar japan-Indonesia Seminar on Technology Transfer (JIIT), 97-106.
Mutakin, A., Hubeis, M. (2011). Pengukuran Kinerja manajemen Rantai pasokan dengan SCOR 9.0 (Studi Kasus di PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk). Jurnal manajemen dan Organisasi 2, 89-103.
Lutfiana, A., Perdana, Y. (2012). Pengukuran Performansi Supply Chain dengan pendekatan Supply Chain Operation Reference (SCOR) dan Analitical Hierarchy Process (AHP). Jurnal manajemen dan Organisasi 2, 57-72.