RANCANG BANGUN YOKE PERMANEN MAGNET UNTUK PENDETEKSIAN SUBSURFACE DEFECT DENGAN METODE MPI
Keywords:
Magnet, NDT, Yoke Magnet Permanen, Cacat Bawah PermukaanAbstract
Perkembangan pengujian magnetic particle inspection tidak hanya terfokus pada pengujian material yang diletakan di dalam ruangan,dimana kebutuhan akan sumber daya listrik merupakan hal yang utama. Semakin banyaknya permintaan untuk melakukan pengujianNon Destructive Test (NDT) dengan metode magnetic particle inspection membuat inspektor tidak dapat berspekulasi apakah di area terbuka seperti area pertambangan tersedia sumber daya listrik. Untuk mengurangi spekulasi inspektor tentang terbatasnya sumber dayalistrik di area terbuka tersebut maka dibuatlah rancang bangun Permanent magnetic yoke. Permanent magnetic yoke merupakan alatpengujian NDT dengan metode magnetic particle inspection yang tidak menggunakan sumber daya listrik tetapi memanfaatkan dayamagnet permanen. Bahan yoke yang digunakan adalah Al6061 dengan ketebalan 50mm. Magnet yang digunakan adalah magnet permanent tipe Neodymium. Prinsip kerja permanent magnetic yoke menggunakan sifat kemagnetan permanen dengan metode magnetic particle inspection pada area yang tidak terdapat sumber daya listrik. Berdasarkan hasil perbandingan pengujian antaraPermanent Magnetic Yoke dengan Yoke DC melalui perlakukan yang sama, tingkat keakuratan pembacaan subsurface defect pada sambungan pengelasan material baja berdimensi 300 x 150 x 10 mm dengan proses pengelasan SMAW posisi 3G menggunakan permanent magnetic yoke adalah sebesar 96.78%.
References
Warman, S. P. (2017, Jul)., Analisis Faktor Penyebab Cacat Pengelasan pada Pipa (Study Kasus Pada Pipa Distribusi PDAM Kabupaten Kutai Barat). Jurnal Mekanikal, 8(2), 730-736.
Pardede, L., & Hendroprasetyo, W. A., (2015). Analisa Perbandingan Sensitivitas Metode Magnetic Particle Inspection (MPI) Menggunakan Metode Visible Dry, Visible Wet, dan Wet Fluorescent Terhadap Pendeteksian Panjang Retak pada Permukaan dan Toe Sambungan Las di Kapal yang Dilapisi Nonconductive Coat. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 4(1), 2337-3520.
Dyatmika, I. G., & Akbar Putra, W. H. (2012). Analisis Perbandingan Metode MPI Menggunakan Yoke AC dan Permanen Magnet Untuk Pendeteksian Panjang Retak Permukaan yang Dilapisi Cat Pada Sambungan Las di Kapal. Jurnal Teknik Pomits, 1(1), 1-4.
ASME International. (n.d.). ASME (American Society of Mechanical Engineering) Sec. V Article 7.
Irasari, P., & Idayanti, N (2019). Aplikasi Magnet Permanen BaFe12O19 dan NdFeB pada Generator Magnet Permanen Kecepatan Rendah Skala Kecil. Jurnal Sains Materi Indonesia, 11, 38 - 41.
Kementerian perhubungan. (2016). Administration and control of aircraft weldingand non destructive test. Peraturan direktur jenderal perhubungan udara no. Kpp 122 tahun 2016.
Lusyana, A., Toifur, M., & Rohman, F. (2014)., Uji Sifat Magnetik Pasir Pantai Melalui Penentuan Permeabilitas Relatif Menggunakan Logger Pro. Jurnal Fisika, 4 No.2.
Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2004). Physyc for Scientist and Engineers (6th ed.). California: Thomsoon Brooks/Cole.
Serway, R. A., & Jewett, J. W. (2004). Physyc for Scientist and Engineers (6th ed.). California: Thomsoon Brooks/Cole.